Posted by : Rendra Muharram Rabu, 09 April 2014

Siapa yang tidak tahu Taman Mini “Indonesia Indah”? Yup, tempat wisata ini sangat populer di Indonesia. Tapi, apa saja yang kamu ketahui tentang TMII? Sudahkah kamu mengunjungi semua objek-objek wisatanya? Lalu, kenapa TMII itu diciptakan? Maka dari itu, dalam rangka memeriahkan ulang tahunnya yang ke-39, artikel ini saya persembahkan untuk TMII dengan tujuan mengajak masyarakat untuk mengenal lebih jauh TMII.





First, kita harus mengenal dulu arti TMII. Arti dari Taman Mini “Indonesia Indah” itu sendiri adalah suatu taman wisata yang ingin menciptakan Indonesia yang lengkap dengan segala isinya dalam bentuk kecil atau mini. Salah satu objek wisatanya yang bernama Miniatur Arsipel Indonesia (sebuah danau buatan yang terletak ditengah-tengah TMII) merupakan bagian terpenting dari taman ini yang memiliki luas sekitar 8 hektar. Jika dibandingkan dengan peta, danau ini memiliki pulau-pulau dengan tingkat ketelitian hingga tinggi rendahnya daratan, hutannya, keadaan gunung-gunungnya, tumbuh-tumbuhannya terlihat seperti yang aslinya.


Miniatur Arsipel Indonesia merupakan pusat dari TMII.
Mirip beneran...


Dengan rumah-rumah adat yang berdiri disekitar danau ini, membuat TMII menjadi sebuah taman wisata yang menggambarkan keindahan dan keragaman Indonesia secara keseluruhan. Sungguh sebuah konsep yang sangat mengagumkan!


Luaarrr biasa...!!!


Sekarang kita akan mundur menuju tahun 1971 dimana awal mula ide Miniatur Indonesia muncul. Penggagas Taman Mini “Indonesia Indah” adalah Ibu Siti Hartinah Soeharto yang akrab dipanggil dengan Ibu Tien Soeharto. Ide ini terinspirasi dari pidato Presiden Soeharto tentang keseimbangan pembagunan di bidang fisik-ekonomi dan di bidang mental-spiritual, yang disampaikan pada Sidang Umum DPR GR tahun 1971.


Ibu Siti Hartinah Soeharto (23 Agustus 1923 - 28 April 1996)


Pada sebidang tanah dengan luas 100 hektar di daerah Pondok Gede, dibangunlah TMII yang diprakarsai oleh Ibu Tien sebagai Ketua Yayasan Harapan Kita atau disingkat YHK. Diresmikan pada tanggal 20 April 1975, TMII  memulai perkembangannya. Dibuatlah sebuah kolam besar dengan pulau-pulau didalamnya, yang menggambarkan wilayah Indonesia dari Sabang sampai Merauke. Dari sini, lahirlah sebuah taman wisata budaya dengan nama Miniatur Indonesia “Indonesia Indah”, yang sekarang menjadi Taman Mini “Indonesia Indah” (TMII).


Lalu apa visi dan misi TMII?
Apa arti dari logo TMII?
Kenapa maskotnya harus NITRA?

Oke, saya akan jawab 3 pertanyaan kamu...

Pertama, visinya adalah menjadikan TMII sebagai taman wisata budaya yang terkemuka di dunia. Kemudian, misinya adalah dengan menjadikan TMII sebagai Wahana Pelestarian, Pengenalan, dan Pengembangan Budaya Bangsa.

Kedua, logo TMII memiliki empat warna dasar, merah, biru kuning, dan hijau. Arti dari warna merah adalah semangat, biru menggambarkan geografis Indonesia sebagai negara kepulauan, kuning melambangkan kaya dan ragamnya akan budaya Indonesia, dan hijau mewakili kekayaan sumber daya alam yang melimpah di Indonesia.


Logo TMII baru yang dikeluarkan pada tanggal 26 September 2007.


Kemudian yang ketiga, maskot TMII adalah Hanoman atau Anjani Putra yang disingkat NITRA yang diangkat dari kisah Ramayana. Penggunaan maskot ini diresmikan oleh Ibu Tien pada tahun 1991. Adapun alasan kenapa NITRA dijadikan sebagai maskot TMII adalah:
  • NITRA adalah kera berwarna putih yang perkasa, dan mempunyai sifat berjuang membela dan menegakkan kebenaran tanpa pamrih.
  • NITRA memilki kesaktian yang luar biasa, yang mampu membasmi angkara murka dan membela kebenaran.
  • NITRA berumur sangat panjang.
  • NITRA mencerminkan budi luhur, yang diharapkan akan menjadi idola generasi muda yang bersumber dari budayanya sendiri.
  • Penggambaran NITRA yang lucu diharapkan agar disukai anak-anak, remaja, dan dewasa.
Maskot TMII yang bernama NITRA.


Masih ada pertanyaan lagi?


Terus, di TMII ada apa aja?



Baiklah, sekarang kita akan mengenal objek-objek wisata di TMII. Secara garis besar objek-objek wisata TMII terbagi menjadi lima kategori, Anjungan Daerah, Museum, Tempat Ibadah, Unit Flora dan Fauna, dan Wahana Rekreasi.



Yang pertama adalah Anjungan Daerah, total ada 33 Anjungan Daerah dari Aceh Hingga Papua yang berdiri di TMII. Masing-masing Anjungan mementaskan acara adat khas daerah mereka, lengkap dengan pakaian adatnya. Untuk informasi lebih lengkap silahkan klik link ini.




Salah satu Anjungan Daerah di TMII. (Bali)







Museum Indonesia dengan desainnya yang Indonesia banget...


Selain itu, TMII juga menjunjung tinggi sila pertama, Ketuhanan Yang Maha Esa. Dengan cara membangun 7 rumah ibadat. Yang pertama ada Masjid Pangeran Diponegoro, kemudian Wihara Arya Dwipa Arama, Gereja Katolik Santa Catharina, Gereja Kristen Protestan Haleluya, Klenteng Kong Miao, Pura Penataran Agung Kertabhumi, dan Sasono Adiroso Pangeran Sambernyowo.


Masjid Pangeran Diponegoro.


Setelah rumah ibadat, ada Unit Flora & Fauna, kita bisa mengunjungi 12 tempat yang berbeda untuk menikmati keindahan taman. Seperti: Taman Reptilia, Taman Budaya Tionghoa, Taman Kupu, Taman Dunia Air Tawar, Taman Bekisar, Taman Burung, Taman Melati, Taman Bunga Keong Emas, Taman Persahabatan Non Blok, Taman Apotik Hidup, Taman Manasik Haji, dan Taman Kaktus.


Monumen Persahabatan Negara Non Blok yang terletak di halaman depan PP-IPTEK.




Desain unik dari bangunan ini, menjadi salah satu khas dari TMII. (Teater Keong Emas)


Selain objek-objek wisata di atas, TMII memiliki berbagai fasilitas pelengkap. Untuk Hotel & Resto, TMII memiliki Desa Wisata Hotel, Graha Wisata Remaja, Puri Caping Gunung, Pondok Pecel Madiun. TMII juga memiliki Galeri dan Toko Kesenian, yaitu: Desa Seni Kerajinan, Sasana Kriya, Pasar Buku Langka, dan Swargaloka Art & Galerry. Kemudian Gedung Serbaguna yang bisa digunakan untuk berbagai macam acara, seperti: Sasono Utomo, Sasono Langen Budoyo, Sasono Adi Guno, Teater Tanah Airku, dan sebuah panggung kosong di pinggir Miniatur Arsipel Indonesia yaitu Plaza Arsipel.


Sasono Utomo yang berdiri didepan alun-alun Pancasila.



Nah, bagaimana? Sudah cukup jelas kan?


Sekarang kalian sudah mengenal apa itu TMII dan bagaimana TMII diciptakan. Tugas kita sebagai generasi muda adalah dengan melestarikan budaya-budaya di Indonesia dan bangga memeperkenalkannya kepada negara-negara lain.

Jika kalian ingin keliling Indonesia dan tidak punya waktu, maka TMII adalah jawabannya. Keliling Indonesia dalam sehari bukan hal mustahil untuk kalian!

AYO SEMUANYAAA...!!! KITA KE TAMAN MINI...!!!

... ... ...

... ... ...
... ... ...


Bagaimana kesan kalian setelah mengunjungi TMII?
Menyenangkan bukan? 
Tentu selain menyenangkan, semua yang ada di TMII membuat kita semakin cinta dengan keragaman budaya Indonesia.


Hee~ Kayaknya enak banget yang udah ke TMII...
Pffht...

Oke... Bagi kalian yang tidak sempat pergi ke TMII saat Perayaan HUT-nya yang ke-39, disini saya akan mencoba merangkum rangkaian acara Perayaan HUT TMII yang ke-39.

Pada tanggal 20 April 2014 kemarin, TMII berulang tahun yang ke-39. Dalam rangka merayakan ulang tahunnya yang ke-39, TMII menggelar berbagai acara dan pertunjukan. Dan berbagai rangkaian acara tersebut, dilaksanakan selama 10 hari, dari tanggal 17 April sampai 27 April 2014.




Emang ada apa aja acaranya??


Pengen tau banget atau pengen tau aja??





Oke...oke... Tenang...

Baiklah saya akan memberikan informasi tentang acara dan pertunjukan apa saja yang diselenggarakan selama 10 hari itu.


Pada tanggal 27-28 Maret 2014, Direksi beserta keluarga besar Taman Mini "Indonesia Indah", melakukan ziarah ke Makam Bpk. Soeharto dan Ibu Tien Soeharto. Kegiatan ini rutin dilaksanakan setiap tahun.


Pembukaan acara perayaan HUT TMII ke-39 diawali dengan Pemukulan TIFA oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI didampingi Direktur Utama TMII pada tanggal 17 April, dilanjutkan dengan kegiatan peninjauan EXPO dan pelepasan berhadiah HUT ke-39. Acara pembukaan ini diadakan di Teater Bhinneka Tunggal Ika. Selain itu, juga menampilkan pergelaran "Gitya Natya Nusantara" persembahan Duta Seni Daerah.


Gitya Natya Nusantara adalah sebuah pergelaran kolaborasi baik Seni Musik, Tari dan Lagu yang menggambarkan Bhinneka Tunggal Ika. Acara tersebut diisi degan berbagai macam pertunjukan, yaitu:

  • Tarian Luh Ginadhing dari Provinsi Jawa Timur, Kabupaten Probolinggo.
  • Tarian Ramik Ragem dari Provinsi Lampung, Kota Bandar Lampung.
  • Tarian Ragem Jejamo dari Kabupaten Lampung Tengah.
  • Petikan Gitar Klasik dari Kabupaten Lampung Tengah, yang dimainkan oleh Devi Oktaviana.
  • Tarian Tari Dadayangan dari Provinsi Sulawesi Selatan, Kabupaten Selayar.
  • Tarian Indang Bapusa dari Provinsi Sumatera Barat.
  • Lagu Jakarte Betawi Tercinta dari Provinsi DKI Jakarta.
  • Dan Drum Band yang dibawakan oleh SDN Kalisari 01 Pagi dan SDN Bambu Apus 01 Pagi.
Acara puncak jatuh pada tanggal 20 April, yaitu pada saat penetapan Taman Mini "Indonesia Indah" oleh Menteri Dalam Negeri RI sebagai Wahana Perekat Persatuan dan Kesatuan Bangsa. Kemudian ditampilkannya pergelaran kesenian Drama Tari Sang Sutasoma, persembahan Tim Kesenian Kota Denpasar Provinsi Balidan pergelaran Karya Tari Satu Indonesia oleh Tim Kesenian Taman Mini "Indonesia Indah".

Acara puncak tersebut diberi tema Negeriku "Satoe" Indonesia, yang dimaksudkan untuk mengetahui lahirnya semboyan Bhinneka Tunggal Ika yang dikenangkan dalam gelar drama Sutasoma. Akhir acara ditutup dengan pesta kembang api untuk menghibur masyarakat.


Kemudian TMII juga mengadakan acara Selamatan HUT 39 Taman Mini "Indonesia Indah". Tumpeng merupakan hidangan yang sakral dalam sebuah tradisi atau upacara dan memiliki makna spiritual. Dilanjutkan dengan pembacaan doa oleh 6 pemuka agama. Acara tersebut dilaksanakan di Gedung Sasono Utomo, yang dihadiri oleh pewaris kehormatan dan mereka yang berjasa dalam pembangunan Taman Mini "Indonesia Indah".



Terus... Ada pertunjukan apa aja selama perayaan HUT TMII??

Oke... Perhatikan baik-baik...

Pada tanggal 17-18 April, TMII mengadakan Festival Kuliner Nusantara yang terletak di depan Teater Bhinneka Tunggal Ika. Alasan diadakannya Festival ini karena masakan Indonesia merupakan pencerminan beragam budaya dan tradisi yang erasal dari kepulauan Nusantarayang memegang tempat penting dalam budaya nasional Indonesia secara umum.

Dalam rangka memperkenalkan keragaman budaya Indonesia, TMII kemudian menggelar Parade Busana Daerah ke-6 pada tanggal 18 April 2014 yang bertempat di Teater Bhinneka Tunggal Ika.

Kemudian pada perayaan HUT TMII kali ini, TMII juga mengadakan "Pameran Bersama Museum di Indonesia", yang bertemakan "Keberagaman dalam Kesatuan" pada tanggal 17-20 April yang terletak di Teater Bhinneka Tunggal Ika. Tujuan dari pameran ini adalah untuk mengembangkan fungsi sosial anjungan dan museum. Selama pameran, pengunjung bisa menikmati pemutaran film, demo membatik, serta permainan dan story telling.

Selanjutnya, TMII mengadakan "Pameran Keris Paksi" pada tanggal yang sama dan tempat yang sama. Keris itu sendiri adalah pusaka warisan bangsa, bukan hanya sebagai senjata, dan simbol kekuasaan pada saat itu, tetapi juga memiliki nilai filosofis tentang kehidupan manusia.

PAKSI (Paguyuban Adopsi Keris Indonesia) adalah komunitas pelestari keris yang saling berintaksi melalui dunia maya. Acara ini merupakan pertemuan perdana dari komunitas tersebut. Adapun acara yang diusung pada waktu itu, antara lain:

  • Pameran keris tua yang unik.
  • Lomba foto seputar dunia keris.
  • Demo tempa keris dan pembuatan warangka.
  • Sarasehan perkerisan.
  • Aksi sosial
  • Bursa / Pasar keris.

Aduuh haus...

Oke lanjut...
Lalu, pada tanggal 17-27 April, secara bersamaan TMII mengadakan EXPO Karya Kriya Kreatif Nusantara yang diadakan di Panggung Dermaga Seni dan Pameran dan Bursa Produk Kreatif Seniman Perupa yang diadakan di Desa Seni. Kegiatan EXPO Karya Kreatif Nusantara, bertujuan untuk ajang promosi dan bursa hasil produk hasil karya cipta kreatif unggulan dari berbagai daerah. Sedangkan Pameran dan Bursa Produk Kreatif Seniman Perupa, bertujuan untuk menampilkan karya kreatif seniman pengukir.

Di area parkir TBTI depan Anjungan Maluku 18-27 April, diadakan Pameran & Seminar Nasional Flora / Fauna, yang menampilkan flora dan fauna unggulan koleksi TMII.

Kemudian pada tanggal 22-24 April, TMII mengadakan Lomba Seni Bela Diri Pencak Silat, yang diikuti oleh perguruan-perguruan Pencak Silat historis di Indonesia.

Dan pada tanggal 27 April, 3.000 orang peserta Tribun Fun Walk mengelilingi Archipelago TMII. Dimulai dari Panggung Candi Bentar dan berakhir ditempat yang sama.

Pukul 16.00 di hari yang sama, kawasan Plaza Tugu Api Pancasila dipadati oleh pengunjung yang sedang menyaksikan Pawai Budaya Nusantara. Pertunjukan ini rutin diadakan setahun sekali untuk memeriahkan Perayaan HUT TMII. Peserta Pawai Budaya Nusantara:

  • Bali.
  • Kalimantan Barat.
  • Sumatera Barat.
  • Jawa Tengah.
  • Maluku Utara.
  • Nusa Tenggara Barat.
  • DKI Jakarta.
  • Kalimantan Selatan.
  • Papua.
  • D.I. Yogyakarta.
  • Bengkulu.
  • Jawa Barat.
  • Sumatera Utara.
  • Kalimantan Timur.
  • dan Riau.

Sebagai acara penutupan HUT, TMII mempersembahkan gelar Angklung masal oleh Bina Musika TMII (Anjungan: Lampung, Kalimantan Timur, Sumatera Barat, Sumatera Utara, DKI, Kita Productions) dan persembahan lagu Angin Mamiri dari Sulawesi Selatan, dan lagu Sajojo dan Apuse dari Papua.

Setelah itu, pertunjukan Tarian Kolosal Kembang Pesisiran yang berasal dari Provinsi Jawa Timur - Banyuwangi dan Kirab Budaya yang diadakan di Plaza Tugu Api Pancasila, menjadi salah satu kemeriahan dari Penutupan HUT TMII ke-39. Penutupan HUT TMII ke-39 ditandai dengan pemukulan gong oleh Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI didampingi Direksi TMII.


Huah selesai juga...


Nah, itulah serangkaian acara yang dilaksanakan selama Perayaan HUT TMII yang ke-39. Saya harap,  kita sebagai masyarakat Indonesia semakin mencintai budayanya sendiri. Dan salah satu caranya adalah dengan mengunjungi TMII. Untuk tahun-tahun berikutnya, semoga TMII semakin meningkat kualitasnya sebagai taman wisata budaya terbesar di Indonesia dan sebagai sumber referensi terbaik untuk para WNA.

Akhir kata, sekian dan terima kasih...


{ 2 komentar... read them below or Comment }

Followers

Pengunjung

Popular Posts

- Copyright © 2013 Kurang Lebih -Metrominimalist- Powered by Blogger